Konflik Palestina-Israel: Sejarah dan Operasi Militer
Konflik Palestina-Israel tampaknya tidak akan berakhir dalam waktu dekat. Pada Sabtu, 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan mendadak dan menyusup ke Israel melalui darat, udara, dan laut. Wilayah tersebut kini berada dalam siaga tinggi di tengah kekhawatiran konflik dan tewasnya ribuan orang di Perbatasan Gaza-Israel.
Sejak berdirinya Negara Israel Modern pada tahun 1948, negara ini terlibat dalam serangkaian operasi militer yang membentuk aspek utama dari konflik Arab-Israel.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menjelaskan bahwa misi tentaranya adalah untuk melenyapkan Hamas. "Caranya adalah dengan menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahannya, serta melakukan segala upaya untuk mendapatkan kembali sandera kami," ujar Netanyahu.
1. Operasi Solomon/Sulaiman (1991)
Operasi Solomon merupakan operasi militer rahasia Israel yang dilaksanakan dari 24 hingga 25 Mei 1991. Sebelum ini, ada dua operasi serupa yang disebut Operasi Musa dan Joshua, yang memungkinkan orang Yahudi Ethiopia untuk keluar sebelum program ini berakhir. Ini adalah tanggapan terhadap serangan roket oleh kelompok Palestina dari Lebanon selatan, dimulai pada Maret 1988. Fokus utamanya adalah memberantas ancaman di wilayah perbatasan.
2. Operasi Grapes of Wrath/Anggur Murka (1996)
Operasi Grapes of Wrath, dikenal juga sebagai Agresi April di Lebanon, adalah kampanye 17 hari oleh Pasukan Pertahanan Israel melawan Hizbullah pada tahun 1996. Operasi ini bertujuan untuk mengakhiri serangan roket terhadap Israel Utara oleh organisasi tersebut. Lebih dari 1.100 serangan udara dan penembakan ekstensif dilakukan oleh pihak Israel, mengakibatkan korban sipil, kerusakan infrastruktur, dan kontroversi internasional.
3. Operasi Defensive Shield/Perisai Pertahanan (2002)
Operasi Defensive Shield terjadi pada tahun 2002 di Tepi Barat, di tengah Intifada Kedua. Operasi ini berlangsung lebih dari sebulan, menjadikannya yang terbesar di Tepi Barat sejak Perang Arab-Israel 1967. Operasi ini diluncurkan sebagai tanggapan atas serangkaian serangan teroris Palestina pada Maret 2002, dengan fokus utama membersihkan basis militan di Tepi Barat.
4. Operasi Cast Lead/Perang Gaza (2008-2009)
Operasi Cast Lead atau Perang Gaza merupakan konflik bersenjata selama 'tiga minggu' antara kelompok paramiliter Palestina dan Pasukan Pertahanan Israel. Dimulai pada 27 Desember 2008 dan berakhir pada 18 Januari 2009, konflik ini merupakan tanggapan atas serangan roket oleh kelompok paramiliter Palestina. Konflik ini mengakibatkan tewasnya 1.166 hingga 1.417 warga Palestina dan 13 warga Israel.
5. Operasi Protective Edge/Tepi Pelindung (2014)
Operasi Protective Edge, juga dikenal sebagai Perang Gaza, dilancarkan pada 8 Juli 2014. Melibatkan sekitar 350 warga Palestina, termasuk seluruh militan aktif Hamas, operasi ini merupakan serangan besar-besaran Israel terhadap Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan roket dan serangan terowongan oleh kelompok militan. Operasi ini berlangsung selama 50 hari dan menyebabkan kerugian besar, terutama di kalangan warga Palestina. UNICEF dan Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa dari 8 Juli hingga 2 Agustus, 296-315 anak-anak Palestina meninggal, dan jumlah tersebut meningkat menjadi 495-578 pada 27 Agustus.
6. Operasi Brother's Keeper (2014)
Operasi Brother's Keeper dilaksanakan oleh Israel untuk menargetkan infrastruktur teroris dan personel Hamas di Tepi Barat. Pada awalnya, operasi ini bertujuan untuk membebaskan tiga remaja yang diculik. Pada 30 Juni, tim pencari menemukan jasad ketiga remaja tersebut di dekat Hebron. Pemerintah Israel mengetahui dengan pasti bahwa ketiga remaja ini diculik dan ditembak, sehingga operasi dilakukan untuk mencari dan menangkap pelaku dan kelompok militan di wilayah tersebut.
7. Operasi Lainnya
Angkatan Udara Israel menghantam tentara dan paramiliter Suriah pada 31 Agustus 2021, di posisi pejuang Hizbullah di selatan Damaskus dan Daraa. Akibat serangan ini, satu warga sipil, tiga tentara pemerintahan, dan tujuh pejuang asing tewas. Setelah serangan oleh Hamas, militer Israel membalas dan konflik berlanjut tanpa adanya penyelesaian.
Tidak ada komentar